Misteri ruang tertutup menjadi salah satu teka-teki tak terpecahkan pada pembunuhan di rumah miring milik Kozaburo Hamamoto. Detektif kelimpungan untuk menjawab pembunuhan pertama yang menimpa Kayuza Ueda, dengan posisi pintu kamar yang terpisah dengan rumah utama. Belum tuntas terungkap, muncullah pembunuhan kedua.
“Tetap saja pria itu, Kayuza Ueda, adalah korban yang paling tidak memenuhi syarat. Tidak ada penjelasan lain kecuali berasumsi bahwa ada orang lain yang seharusnya menjadi korban.” ~ h.91).
Selain tak adanya jejak kaki di atas salju, kemunculan wajah di jendela kamar Kumi yang tidak terjelaskan, di waktu yang hampir bersamaan dengan pembunuhan pertama menambah kemistisan dari kasus yang memusingkan para detektif.
“Wajah itu … Itu bukan wajah manusia normal. Mata sintingnya—mata lebar yang menatap tanpa berkedip. … Wajah itu, bermandikan cahaya bulan yang dingin, menatap Kumi seperti orang sinting yang berjalan dalam tidur, … “ ~ h.63
Analisis para detektif yang berputar-putar dan mengulang-ulang hal yang sama agak membosankan. Analisis mereka terus membentur ruangan yang tertutup dan kebingungan dengan motif yang mengaitkan pelaku dengan kedua pembunuhan yang terjadi.
Kisah konflik yang diciptakan sendiri oleh Eiko karena kecemburuannya pada Kumi agak dipaksakan dan berlebihan. Apakah bagian romansa ini adalah usaha penulis untuk memberikan bumbu romansa atau mengecoh pembaca? Tetapi buatku sendiri bagian konflik Eiko ini hanya mengganggu jualannya cerita.
Alur menjadi lebih menarik jelang ⅓ akhir cerita, dengan kehadiran Detektif Kiyoshi Mitarai yang eksentrik. “Apapun yang terjadi, ini kejahatan yang sangat rumit. Dan sepertinya permainan sudah berlangsung. Perkembangan apa pun selain akhir yang luar biasa akan menjadi penghinaan bagi seniman yang menciptakannya.” ~ h.317
Pengungkapan kasus menunjukkan perbedaan kedua pembunuhan yang secara perencanaan dan eksekusi yang berbeda, selain kesamaan ruangan yang tertutup. Saya cukup salut dengan perencanaan pembunuhan kedua dari si pembunuh yang terlihat sangat “sederhana” tetapi mendetail dengan pengondisian rumah dan posisi ornamen di dalamnya. Benar-benar persiapan spesial demi menuntaskan janji kepada kawan setia di masa silam.
Murder in The Crooked House • Pembunuhan di Rumah Miring • Soji Shimada • Gramedia Pustaka Utama • Tahun 2020 • 400 halaman
Timbunan Resensi 