Nyala Semesta

Ini bukan konflik perebutan wilayah. (Kata) konflik mengesankan Israel dan Palestina punya hak yang sama akan tanahnya. Ini bukan konflik, ini penjajahan!” ~ h.52

Banyak sekali buku-buku yang menjelaskan tentang apa yang terjadi di Palestina dari sejarah, politik hingga kisah perjuangan merebut kembali hak milik mereka, tetapi sangat jarang yang menyajikannya dalam bentuk fiksi, Nyala Semesta adalah salah satunya.

Pak Ali masih tersenyum memandangi indahnya Gaza pagi ini. “Kalau bukan Allah, siapa lagi yang akan kuatkan kita, Hassan. Dunia boleh buta, tapi Allah Maha Melihat!”” ~ h.260

Kisah heroik dikemas dalam keluarga Khalid Hamad, pendiri Pergerakan Pembebasan Palestina, bersama Hannah, istri dan keempat anaknya, Mushab, Yusuf, Hassan, dan Maryam. Pengemasan kisah yang memberikan gambaran mental dan kondisi perjuangan di Palestina dari berbagai peran dalam keluarga. Sekaligus memberikan gambaran tentang bagaimana pendidikan keluarga dan lingkungan di Palestina hingga membentuk karakter tangguh di setiap generasinya.

Ikhlas, apapun ketetapan Allah itulah yang terbaik. Tugas kita berjuang hingga Allah bilang selesai.” ~ h.173

Keutuhan perjuangan Palestina dalam keluarga Khalid Hamad mendapatkan ujian perpecahan ketika salah satu anak membelot. Mushab, anak sulung Khalid yang memutuskan kuliah di Turki mengalami sebuah insiden yang membuatnya beralih kepada pihak yang berseberangan dengan keluarganya.

Meski awalnya dijebak, tetapi proses Mush’ab menjadi pembelot tidak drastis, pelan-pelan dengan pemikiran yang disusupkan melalui diskusi dan fasilitas. Sebuah pengingat bahwa pemikiran akan sangat mudah menyimpang jika tidak ditopang dengan kebenaran yang kokoh, yang tidak berubah hanya berdasarkan perubahan zaman.

Dalam bahasa Hebrew, Mista’rivin artinya “Menjadi Orang Arab”. Tiga puluh siswa terbaik, berperawakan Arab, dilatih menjadi mata-mata oleh Mossad. Nantinya, mereka akan menjadi Tim Sayaret Matkal, tim pengintai, menjadi orang Palestina. Berbaur bersama mereka, lalu menusuk mereka dari dalam.” ~ h.216.

Kisah ini tidak hanya berbicara tentang keluarga tetapi ada juga kondisi di Gaza, tentang intrik Israel, Moshad, dalam melancarkan serangannya, baik dengan gebrakan atau halus. Bagian paling dramatis adalah ketika Khalid Hamad harus mendekam di penjara. Penghancuran fisik dan mental menjadi upaya musuh untuk mendapatkan informasi, bertubi-tubi, tetapi perenungan yang menguatkan menjadi pesan bagi siapapun yang membaca bahwa itulah resiko perjuangan.

Saat sudah waktunya kalian dilesatkan, aku harap kalian punya daya luncur yang sangat cepat, dan mampu mengalahkan lawan. Panjangkanlah tali kalian dengan kesungguhan, perberatlah batu kalian dengan ilmu, kencangkan daya lesatnya dengan ruhiyah.” ~ h.62.

Selain itu, dalam kisah aktivitas Yusuf dan Hassan, akan ditemukan peran penting dari sebuah jamaah dalam menjaga konsistensi keimanan dan perjuangan, faktor yang juga menjadi salah satu sebab Mush’ab membelot, ketika niat berjama’ahnya melenceng.

Salah satu cuplikan adegan yang meninggalkan kesan buatku adalah ketika Mush’ab sudah berada di Gaza dengan niatnya untuk berkhianat, mendapati kecurigaan dari saudara dan teman-teman, disebabkan karena dia beberapa kali terlambat shalat Subuh berjama’ah. MasyaaAllah, shalat subuh dijadikan indikator itu seperti pengingat buatku tentang kualitas Subuhku dan keluarga.

Kisah dalam buku ini sarat dengan hikmah perjuangan, keistiqomahan, pengingat, bahkan juga memberikan informasi tentang hal-hal teknis dan sarana dari pihak Palestina maupun Israel, yang semakin menambah wawasan pembaca tentang kondisi perang. Kesemuanya pun bukan informasi sekadarnya, tetapi didukung dengan referensi-referensi yang dapat dipertanggung-jawabkan.

Kita memang jauh dari kenyamanan di dunia, tapi Allah dekatkan kita dengan kebahagiaan akhirat. Kita sama-sama sedang mempersiapkan kepulangan bukan? Cepat atau lambat kita akan pulang. Entah siapa yang lebih dulu di keluarga kita.” ~ h.106.

Nyala Semesta | Farah Qoonita | Kanan Publishing | Cetakan ketiga, November 2022 | 282 hlm

Leave a comment